Skip to Content

Workflow ‘Malas’ Data Analyst TERBUKTI EFEKTIF


Infografis: Workflow Analis 'Malas' (Versi Lengkap)

Workflow ‘Malas’ Seorang Data Analyst

Cara kerja yang mengalahkan 90% analis lain dengan melakukan lebih sedikit pekerjaan kasar, dan lebih banyak pekerjaan bernilai.

Pengakuan: Aku Sengaja Jadi Analis yang 'Malas' 😅

Aku berhenti mengartikan sibuk sebagai produktif. Analis terbaik tidak bekerja lebih banyak, mereka mengerjakan apa yang TEPAT—dan mengotomatiskan sisanya. Inilah caraku.

❌ Kebanyakan Analis

Tenggelam dalam format Excel, revisi dashboard tanpa akhir, dan akhirnya *burn out*.

✅ Analis 'Malas' (Cerdas)

Fokus pada *insight*, penyelesaian cepat, dan *stakeholder* yang puas.

5 Langkah Workflow yang Mengubah Segalanya

Langkah 1: Gunakan Ulang Sebelum Membuat Baru

Berhenti menulis semuanya dari nol.

Logikanya: Waktu paling banyak terbuang saat kita mengulang pekerjaan yang sama. Solusinya adalah membangun "perpustakaan" aset pribadi.

Cara Lama:

Menulis `SQL` baru untuk setiap permintaan. Mendesain visual dari kanvas kosong setiap minggu.

⚡ Cara Malas:

Menyimpan, memberi tag, dan menggunakan kembali kueri & visual terbaik.

Contoh Praktis:

Aku membuat "contekan" `SQL` di `Notion`. Isinya semua `JOIN`, `CTE`, dan *window function* yang sering kupakai. Saat ada permintaan baru, 60% pekerjaanku sebenarnya tinggal *copy-paste* dan modifikasi sedikit.

Langkah 2: Otomatiskan Hal yang Membosankan

Biarkan robot melakukan pekerjaan robot.

Logikanya: Setiap tugas manual yang berulang adalah kandidat utama untuk otomatisasi. Investasikan sedikit waktu di awal untuk menghemat banyak waktu di kemudian hari.

Cara Lama:

Manual membersihkan `CSV`, ganti nama kolom, ekspor ulang grafik setiap minggu.

⚡ Cara Malas:

Gunakan `Power Query`, skrip `Python`, atau AI untuk menangani pekerjaan repetitif.

Contoh Praktis:

Dulu aku butuh 3 jam setiap Jumat untuk membersihkan laporan Excel mingguan. Setelah kubuat alur otomatisasi di `Power Query`, pekerjaan itu kini selesai dalam 12 detik hanya dengan menekan tombol "Refresh".

Langkah 3: Mulai dari Keputusan, Bukan Data

Bekerja mundur untuk hasil yang lebih tajam.

Logikanya: Analisis terbaik bukanlah yang paling kompleks, tetapi yang paling membantu pengambilan keputusan. Tanyakan "mengapa" sebelum memulai "apa".

Cara Lama:

Menganalisis semua data yang ada. Melihat 15 `KPI`. Membangun dashboard kompleks yang membingungkan.

⚡ Cara Malas:

Bertanya, "Keputusan apa yang akan didukung analisis ini?" lalu fokus ke sana.

Contoh Praktis:

Manajer penjualan butuh laporan. Aku tidak langsung membuat dashboard. Aku bertanya, "Apa satu keputusan terpenting bulan ini?" Jawabannya: "Memutuskan produk mana yang harus dihentikan." *Boom*. Laporanku hanya berisi analisis profitabilitas per produk. Simpel, cepat, dan langsung bisa ditindaklanjuti.

Langkah 4: Kuasai Template

Jangan mulai dari nol.

Aku punya satu template `Power BI` andalan yang berisi:

  • Layout kartu `KPI` yang sudah jadi.
  • Panel filter yang sudah rapi.
  • Visual yang ringan dan cepat.

Saat proyek baru datang, aku 30% selesai dalam 5 menit.

Langkah 5: Jawab Sebelum Ditanya

Berpikir proaktif, bukan reaktif.

Di salah satu dashboard, aku menambahkan kotak teks kecil berisi:

"Penurunan laba di bulan Maret disebabkan oleh kampanye diskon 30%. Bukan masalah pada produk."

Satu kalimat itu menyelamatkanku dari tiga jadwal rapat dan pertanyaan berulang.

Bonus: Jadikan AI Asistenmu

Gunakan AI untuk menghilangkan beban mental, bukan pekerjaanmu.

Aku memakai `ChatGPT` untuk melewati bagian berpikir yang berat, agar bisa fokus ke logika bisnis. Contoh *prompt* yang sering kupakai:

  • "Tulis ulang `SQL` ini agar lebih efisien."
  • "Ringkas isi `CSV` ini dalam 3 poin utama."
  • "Buatkan daftar `KPI` untuk dashboard logistik."
  • "Jelaskan `DAX` ini dalam bahasa yang mudah dimengerti."

Malas ≠ Ceroboh. Malas = Cerdas.

Kamu bukan sedang malas. Kamu sedang efisien. Kamu membangun sistem. Kamu bekerja seperti seorang profesional, bukan robot. Dan itulah yang membuat seorang analis yang baik menjadi hebat.

7 Jurus Sakti DAX