Skip to Content

6 Cara Ampuh Menetapkan Batasan di Tempat Kerja dan Berkembang Sekarang

Plus contoh script yang bisa Anda ikuti. Karena Anda akan membutuhkannya.

Saya akan membuat pernyataan berani:

Batasan (boundaries) yang tepat adalah keterampilan paling esensial untuk menjaga kewarasan Anda di tempat kerja.

Ingat: Orang akan mengambil sebanyak yang Anda bersedia berikan. Ini adalah sifat manusia. Seringkali, mereka tidak akan tahu bahwa mereka mendorong Anda ke titik batas kecuali Anda memberitahu mereka.

Seperti yang dikatakan Melissa Urban, penulis The Book of Boundaries: Set the Limits that Will Set You Free:

"Batasan bukan tentang mengontrol orang lain atau memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan. Batasan adalah limit seputar apa yang akan atau tidak akan Anda lakukan untuk menjaga diri Anda tetap aman dan sehat."

Memberitahu orang apa yang Anda bersedia atau tidak bersedia lakukan dapat mengarah pada percakapan yang tidak nyaman, jadi sangat membantu untuk memiliki script untuk situasi-situasi ini.

Berikut adalah saat-saat saya menetapkan batasan di tempat kerja dengan sukses besar. Setiap kali saya menetapkan batasan, saya merasa lebih kuat dan lebih mampu membela diri.

1. Menolak Undangan Rapat

Lakukan inventarisasi rapat-rapat mendatang Anda. Apakah kehadiran Anda diperlukan, atau mereka membuang-buang waktu Anda? Apakah mereka mengarah pada insight yang produktif?

Jika Anda tidak berpikir sebuah rapat akan produktif, tolak undangannya atau setidaknya persingkat.

Contoh Konkret dari Pengalaman Saya:

Sebagai data analyst senior di perusahaan e-commerce, saya sering diundang ke meeting cross-functional yang sebenarnya tidak memerlukan kehadiran saya. Misalnya, saat diundang ke meeting rutin review kampanye marketing dimana saya tidak memiliki input data baru untuk dibagikan, saya memilih untuk menolak dengan sopan.

Saya menolak undangan rapat jika saya tidak memiliki apa pun untuk ditambahkan. Misalnya, kami memiliki rapat yang tidak perlu dengan vendor. Jika saya tidak punya pertanyaan, saya mengirim email:

"Terima kasih, tapi saya tidak memiliki pertanyaan saat ini, jadi akan menolak undangan rapat ini. Jika ada yang muncul, saya akan mengirim email kepada Anda."

Saya belum menerima penolakan karena menolak rapat. Sebagian besar waktu, orang-orang lega memiliki waktu ekstra dalam hari mereka atau tidak berpikir kehadiran saya sangat penting.

Actionable Insight:

Lakukan "meeting audit" bulanan. Buat spreadsheet sederhana yang melacak semua meeting yang Anda hadiri, bersama dengan nilai 1-10 untuk produktivitas dan apakah kehadiran Anda benar-benar diperlukan. Setelah sebulan, identifikasi pola dan mulai sistematis menolak meeting dengan skor rendah.

Contoh Script:

  • "Terima kasih telah memikirkan saya. Sayangnya, saya memiliki konflik dan tidak akan bisa hadir. Tolong beri tahu saya jika ada hal penting yang saya lewatkan."
  • "Terima kasih atas undangannya. Saya tidak akan bisa hadir, tapi saya akan mengejar Jessie tentang apa yang saya lewatkan."
  • "Saya sibuk fokus pada proyek XYZ, jadi saya tidak akan bisa hadir. Terima kasih telah memikirkan saya."
  • "Saya sibuk dengan proyek ABC, jadi hanya akan bisa hadir lima belas menit pertama."

2. Menolak Proyek

Seberapa sering ini terjadi: seorang rekan kerja meminta Anda menjalankan analisis data, tapi daftar tugas Anda sudah sepanjang satu mil?

Pengalaman Saya:

Rekan kerja saya sering tidak mempertimbangkan tugas lain di piring saya. Ini wajar - mereka fokus menyelesaikan pekerjaan mereka, seperti saya fokus pada milik saya.

Mereka tidak tahu apa yang saya kerjakan kecuali saya secara eksplisit memberi tahu mereka. Untuk mengatasinya, saya mengingatkan rekan kerja saya tentang permintaan data lain dalam antrian saya:

"Saya saat ini sedang mengerjakan proyek untuk Angela, jadi piring saya penuh."

Mengingatkan rekan kerja saya tentang tugas lain saya memiliki banyak manfaat. Ini membuat mereka berpikir dua kali sebelum meminta saya untuk permintaan data yang tidak perlu selama waktu sibuk, membantu mereka menghargai waktu saya, dan memberi mereka pemahaman yang lebih baik tentang prioritas saya yang bersaing.

Actionable Insight:

Buat "project request form" yang harus diisi oleh rekan kerja saat meminta analisis data Anda. Form ini harus mencakup: tujuan analisis, deadline, perkiraan waktu yang dibutuhkan, dan bagaimana hasil analisis akan digunakan. Ini tidak hanya memberikan informasi berharga bagi Anda, tetapi juga membuat mereka berpikir apakah permintaan mereka benar-benar perlu.

Contoh Script:

  • "Terima kasih telah memikirkan saya, tapi piring saya penuh. Mungkin Anda bisa bertanya kepada Christie?"
  • "Saya menghargai Anda memikirkan saya, tapi ini di luar cakupan saya."
  • "Maaf, saya fokus pada XYZ dan tidak punya waktu untuk mengambil permintaan data ini sekarang."
  • "Saya memiliki empat permintaan data lain yang sedang saya kerjakan untuk Anda. Apakah ini lebih penting? Jika ya, apa yang harus saya tempatkan di belakang?"
  • "Terima kasih telah memikirkan saya. Proyek ini tidak terasa cocok, jadi saya akan melewatkan kali ini."

3. Menghadapi Beban Kerja yang Tidak Realistis

Meskipun Anda menolak beberapa proyek kerja, mungkin masih ada terlalu banyak yang harus ditangani. Pekerjaan Anda mungkin membuat Anda terlalu sibuk, dengan terlalu banyak permintaan dari terlalu banyak orang.

Dalam kasus ini, check in dengan bos Anda tentang prioritas mereka. Jangan buang-buang terlalu banyak waktu dan usaha Anda untuk sesuatu yang tidak berharga bagi Anda atau supervisor Anda.

Contoh Konkret:

Saat mengelola dashboard untuk tiga departemen berbeda (marketing, sales, dan customer service), saya kewalahan dengan permintaan untuk pembaruan dan perubahan simultan. Beban ini tidak hanya mempengaruhi kualitas kerja saya, tetapi juga menghalangi saya dari fokus pada proyek analitik mendalam yang sebenarnya lebih berharga.

Pengalaman Saya:

Saya kewalahan, jadi saya mencatat tugas-tugas saya dan merangkingnya berdasarkan prioritas. Kemudian, saya bertanya kepada bos saya apakah saya telah memprioritaskan tugas dengan benar, dan bertanya tentang prioritas saat ini dan masa depannya.

Actionable Insight:

Implementasikan sistem "traffic light" untuk proyek data Anda: Green (sedang dikerjakan aktif), Yellow (dijadwalkan tetapi belum dimulai), dan Red (dalam antrian tetapi tidak ada kapasitas). Bagikan dokumen ini dengan manager Anda dan perbarui mingguan. Ini memberikan visibilitas instan ke beban kerja Anda dan memudahkan diskusi prioritas.

Contoh Script:

  • "Saya memiliki banyak tugas di piring saya sekarang, jadi saya ingin check in dengan Anda untuk melihat apakah saya memprioritaskan yang seharusnya. Hanya untuk kejelasan, XYZ adalah prioritas teratas kita saat ini, benar?"
  • "Saya melihat bahwa Anda mengirim permintaan data lain hari ini. Saya masih mengerjakan permintaan data Anda sebelumnya. Apakah permintaan baru ini lebih penting?"
  • "Saya memiliki tugas-tugas ini yang saya kerjakan hari ini: A, B, C. Jika saya hanya bisa menyelesaikan satu hari ini, apa yang Anda inginkan untuk saya fokuskan waktu saya?"
  • "Melihat ke depan, saya tahu bahwa musim dingin akan sibuk dengan proyek A. Dengan mempertimbangkan itu, saya akan menunda proyek B untuk saat ini."

4. Menolak Alkohol

Ada banyak alasan mengapa Anda mungkin tidak ingin minum dengan rekan kerja. Hal yang baik adalah Anda tidak perlu menjelaskan alasan Anda. Anda bisa sopan menolak!

Anda akan terkejut betapa seringnya ucapan santai "Tidak, terima kasih, saya tidak minum" berjalan dengan baik. Semakin sedikit masalah yang Anda buat, semakin sedikit masalah yang dibuat orang lain.

Pengalaman Saya:

Saya bukan peminum, jadi setiap kali alkohol ditawarkan di pesta kerja, saya sopan menolak, mengatakan,

"Terima kasih, tapi saya tidak minum hari ini."

Saya mengalami sangat sedikit penolakan, kecuali untuk pesta kantor Natal, yang saya letakkan minuman yang mereka berikan kepada saya dan tidak menyentuhnya.

Actionable Insight:

Siapkan minuman non-alkohol favorit Anda untuk acara kantor dan pesan dengan percaya diri. Memiliki pilihan positif ("Saya akan minum sparkling water dengan lime") versus penolakan sederhana sering membuat interaksi lebih lancar.

Contoh Script:

  • "Tidak, tidak hari ini, terima kasih."
  • "Saya tidak minum sekarang, terima kasih atas tawarannya."
  • "Saya baik-baik saja tetap minum sparkling water untuk sisa malam, terima kasih."

5. Menangani Interupsi yang Sering

Jika Anda seperti saya, interupsi tempat kerja yang sering membuat Anda gila. Tepat ketika Anda berada di zona mengerjakan analisis, Bob akan mampir menanyakan tentang hari Anda. Bukan berarti Anda tidak menyukai Bob, tapi waktunya buruk! Butuh sepuluh menit untuk Anda fokus kembali, dan kemudian Anda menjadi kesal.

Contoh Konkret:

Sebagai data analyst yang bekerja dengan dataset besar dan kompleks, waktu fokus berkelanjutan sangat penting. Saat mengerjakan model prediktif untuk tim business intelligence, setiap interupsi bisa mengganggu alur pemikiran kompleks dan mengakibatkan error dalam analisis atau kode saya.

Pengalaman Saya:

Rekan kerja terus-menerus mampir ke kantor saya untuk mengganggu saya, bahkan jika pintu saya tertutup.

Saya mengembangkan strategi ini untuk membuat waktu "deep work" saya jelas bagi rekan kerja:

  • Memakai headphone dan mengkomunikasikan bahwa "ketika headphone saya terpasang, saya sedang dalam rapat/fokus/dll."
  • Meninggalkan kantor untuk bekerja di ruang terpisah untuk privasi.
  • Jujur dan menetapkan batasan dengan teman kantor saya, misalnya "Saya akan melompat ke rapat Zoom, jadi saya akan pergi ke Ruang XYZ untuk fokus."

Actionable Insight:

Implementasikan sistem "do not disturb" visual di workspace Anda. Ini bisa berupa lampu sederhana di meja Anda (merah = jangan ganggu, hijau = tersedia) atau tanda di pintu/kubikel. Berikan edukasi singkat kepada tim tentang sistem ini pada meeting departemen berikutnya.

Contoh Script:

  • "Oh, saya sedang di tengah proyek data lain sekarang. Bisakah saya mampir ke kantor Anda setelah makan siang?"
  • "Saya memakai headphone karena saya sedang mencoba fokus. Bisakah Anda email saya dan saya akan membalas nanti?"
  • "Saya sedang dalam rapat, itu sebabnya pintu saya tertutup. Bisakah Anda email saya sebagai gantinya?"
  • "Hai, saya sibuk mengerjakan permintaan data Angela. Bisakah kita membicarakan ini di rapat kita berikutnya?"

6. Mengalihkan Komentar yang Tidak Diinginkan Tentang Berat Badan atau Diet

Mari hadapi. Membicarakan tentang berat badan atau diet itu tidak nyaman. Namun, rekan kerja Anda mungkin tidak tahu apa yang membuat Anda tidak nyaman kecuali Anda memberi tahu mereka.

Misalnya, jika mereka berkomentar tentang penurunan berat badan Anda, mereka mungkin tidak tahu ini membuat Anda merasa buruk. Penurunan berat badan dirayakan dalam budaya diet, jadi mereka mungkin berpikir Anda akan menghargai komentar mereka.

Pengalaman Saya:

Suatu kali, rekan kerja saya berkomentar tentang penurunan berat badan saya. Saya mengambil waktu sejenak untuk check in dan mencari tahu apa yang harus dikatakan. Kemudian, saya berkata:

"Oh, saya tidak merasa nyaman membicarakan berat badan saya di tempat kerja."

Saya mengalihkan percakapan ke sesuatu yang tidak berbahaya, seperti cuaca.

Apa yang terjadi? Berjalan dengan baik! Dia meminta maaf, dan itu tidak pernah terjadi lagi.

Actionable Insight:

Latih mengarahkan kembali percakapan dengan cara yang ramah tapi tegas. Mempersiapkan beberapa topik percakapan profesional yang aman (proyek terbaru, teknologi baru, acara industri) dapat membantu Anda dengan cepat mengubah dinamika percakapan yang tidak nyaman.

Contoh Script:

  • "Saya tahu Anda bermaksud baik, tapi saya lebih suka tidak membahas berat badan saya. Itu adalah subjek pribadi." (Lalu, arahkan kembali percakapan ke hal lain.)
  • "Bisakah kita berhenti membicarakan makan siang saya?" (Arahkan kembali percakapan ke hal lain)
  • "Saya tahu Anda mencoba membantu, tapi saya memiliki rencana kesehatan yang sedang saya kerjakan dengan dokter saya, dan saya tidak ingin mendiskusikan diet saya sekarang."
  • "Tidak, terima kasih, saya tidak lapar sekarang."
  • "Itu terlihat lezat, tapi tidak malam ini."

Pikiran Akhir

Jika Anda telah mengidentifikasi situasi yang membuat Anda tidak nyaman, selamat! Menyadari bahwa sesuatu tidak berfungsi adalah langkah pertama.

Selanjutnya, tetapkan batasan menggunakan bahasa yang jelas dan baik. Ingat: dalam kebanyakan kasus, rekan kerja Anda bermaksud baik dan hal terakhir yang mereka inginkan adalah menyebabkan Anda stres yang tidak semestinya.

Ketika menetapkan batasan dengan rekan kerja, ingat bahwa mereka mungkin bermaksud baik dan tidak ingin membuat Anda stres. Dekati dari sudut pandang niat baik.

Berbicara untuk diri sendiri itu tidak nyaman, tapi itu diperlukan. Ini membantu Anda menjadi pekerja yang lebih baik dan memberi tahu orang lain bagaimana mendukung Anda.

Baik hati pada diri sendiri dan rekan kerja Anda, dan tetapkan batasan itu!

Glosarium

1. Deep Work

Kondisi fokus mendalam tanpa gangguan yang diperlukan untuk analisis data kompleks, pemrograman, atau pemecahan masalah. Sangat penting untuk tugas analitis yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

2. Business Intelligence (BI)

Proses mengubah data mentah menjadi informasi yang bermakna untuk pengambilan keputusan bisnis. Melibatkan pengumpulan, integrasi, analisis, dan penyajian informasi bisnis.

3. Dashboard

Tampilan visual dari informasi dan KPI kunci, biasanya ditampilkan dalam satu layar untuk memudahkan monitoring performa.

4. ETL (Extract, Transform, Load)

Proses mengambil data dari berbagai sumber, mengubahnya ke format yang diinginkan, dan memuat ke sistem lain seperti data warehouse.

5. Analytics Pipeline

Alur kerja yang digunakan untuk mengubah data mentah menjadi insight yang dapat ditindaklanjuti, melibatkan tahapan pengumpulan, pembersihan, analisis, dan visualisasi.

6. Technical Debt

Konsep dalam pengembangan analitis yang merujuk pada "biaya" tambahan dari memilih solusi cepat tapi tidak optimal dibandingkan menggunakan pendekatan yang lebih baik tapi memakan waktu lebih lama.

7. Data Wrangling

Proses membersihkan, merestrukturisasi dan memperkaya data mentah menjadi format yang lebih sesuai untuk analisis.

8. Stakeholder Management

Proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengembangkan strategi untuk melibatkan pihak-pihak yang memiliki kepentingan atau dipengaruhi oleh proyek analisis data.

9. KPI (Key Performance Indicator)

Metrik terukur yang menunjukkan seberapa efektif sebuah organisasi dalam mencapai tujuan bisnisnya.

10. Data Literacy

Kemampuan untuk membaca, bekerja dengan, menganalisis dan berkomunikasi menggunakan data. Penting untuk menciptakan organisasi berbasis data.


in Tips
Cepat Belajar Bahas dengan Sistem
Sebuah Sistem Lengkap yang Terbukti Berhasil