Selamat datang. Dalam sesi ini, kita akan membongkar tuntas strategi trading yang telah terbukti menghasilkan profit konsisten. Lupakan sejenak semua indikator yang rumit dan puluhan pola candlestick yang harus Anda hafal. Kita akan fokus pada satu kerangka kerja yang logis dan powerful: DATE.
DATE adalah akronim dari Direction (Arah), Area of Interest (Area Kunci), Traps (Jebakan), dan Entry (Eksekusi). Ini bukan sekadar urutan langkah, melainkan sebuah cara berpikir untuk membaca niat sebenarnya di balik pergerakan harga.
Mari kita mulai.
🧠Mindset Awal: Anda Bukan Peramal, Anda Adalah Pemburu
Sebelum kita masuk ke teknis, mari luruskan mindset. Tugas seorang trader bukan untuk meramal ke mana harga akan pergi. Tugas kita adalah mengidentifikasi di mana "jejak kaki" para pemain besar (institusi/bank) tertinggal, menunggu mereka menjebak para trader ritel, dan kemudian ikut "menumpang" di pergerakan besar mereka. Strategi DATE adalah peta untuk menemukan jejak kaki tersebut.
D: Direction (Menentukan Arah Dominan Saat Ini)
Ini adalah fondasi dari segalanya. Jika Anda salah menentukan arah, sebagus apa pun analisis Anda selanjutnya, kemungkinan besar akan berakhir dengan kerugian.
Konsep Inti: Lupakan "Trend", Fokus pada "Main Push"
Banyak trader terjebak dengan mantra "the trend is your friend". Masalahnya, tren itu sendiri bisa sangat menipu. Tren di timeframe Daily bisa berbeda dengan H1, dan berbeda lagi dengan M15. Ini menciptakan kebingungan.
Kita akan menggunakan pendekatan yang lebih relevan: Main Push. Main Push adalah dorongan harga signifikan terbaru yang berhasil menciptakan wilayah baru (New Territory), entah itu High yang lebih tinggi (new high) atau Low yang lebih rendah (new low).
Sudut pandang yang jarang dilihat: Daripada melihat serangkaian higher high dan higher low sebagai sebuah "tren" historis, lihatlah dorongan terakhir yang mematahkan struktur sebelumnya sebagai kekuatan dominan saat ini. Kekuatan inilah yang paling relevan untuk trading Anda hari ini, bukan apa yang terjadi minggu lalu.
Langkah-langkah Menentukan Arah dengan Main Push:
- Temukan Wilayah Baru (New Territory): Cari pergerakan harga yang jelas-jelas menembus High atau Low sebelumnya. Ini menandakan adanya kekuatan baru yang masuk ke pasar.
- Jika harga menembus High sebelumnya, kita memiliki Bullish Main Push. Arah kita adalah BUY.
- Jika harga menembus Low sebelumnya, kita memiliki Bearish Main Push. Arah kita adalah SELL.
- Identifikasi Rentang (Identify the Range): Setelah menemukan Main Push, tandai titik tertinggi (High) dan terendah (Low) dari dorongan tersebut. Ini adalah "arena bermain" kita. Semua analisis selanjutnya akan dilakukan di dalam rentang ini.
- Analisis Target & Relevansi (Konteks): Sebuah Main Push tidak berdiri sendiri. Kita perlu melihat konteks yang lebih besar.
- Counter-Point of Interest (Supply/Demand Zone TF Besar): Apakah Main Push Bullish ini sedang bergerak menuju Supply Zone besar di timeframe Daily? Jika ya, potensi naiknya mungkin terbatas. Sebaliknya, jika Main Push ini terbentuk setelah harga memantul dari Demand Zone kuat, maka potensi naiknya sangat besar.
- Likuiditas (Liquidity): Likuiditas adalah "bahan bakar" pergerakan harga. Cari area di mana banyak stop loss kemungkinan berkumpul, seperti di atas double top atau di bawah trendline. Jika ada kolam likuiditas besar di atas, dan Main Push kita Bullish, ini menjadi "magnet" yang akan menarik harga ke atas.
👉 Apa yang bisa kamu lakukan sekarang:
Buka chart EUR/USD atau GBP/USD di timeframe H1. Abaikan semua indikator. Coba identifikasi Main Push terbaru. Tandai High dan Low dari dorongan itu. Apakah itu Bullish atau Bearish? Lalu, lihat ke kiri (data historis), adakah area Supply/Demand kuat atau kolam likuiditas yang menjadi targetnya? Lakukan ini 10 kali pada data historis yang berbeda.
A: Area of Interest (Menemukan Zona Berburu)
Setelah tahu arahnya (misalnya Bullish), kita tidak bisa asal BUY di sembarang tempat. Kita perlu menunggu harga kembali ke area yang paling logis dan memiliki probabilitas tinggi untuk menjadi titik tolak pergerakan selanjutnya.
Konsep Inti: Trader yang Dibatasi adalah Trader yang Profitabel
Pasar menawarkan ribuan kesempatan untuk masuk setiap hari. Namun, 99% di antaranya adalah "noise" atau jebakan. Kita hanya akan fokus pada dua jenis area yang paling signifikan secara institusional:
- Extreme Zone: Ini adalah titik awal (paling bawah untuk Bullish push, paling atas untuk Bearish push) dari keseluruhan Main Push. Area ini adalah benteng pertahanan terakhir.
- Decisional Zone: Ini adalah area pullback (koreksi) terakhir sebelum harga melakukan dorongan yang berhasil mematahkan struktur (Break of Structure). Area ini penting karena di sinilah "keputusan" untuk melanjutkan dorongan dibuat.
Menyempurnakan Area Kunci (Refinement)
Sebuah zona Extreme atau Decisional bisa jadi sangat lebar. Kita perlu mempersempitnya untuk mendapatkan presisi dan Risk-to-Reward yang optimal. Caranya adalah dengan mencari 3 "sidik jari" institusional di dalam zona tersebut (lihat di timeframe lebih kecil seperti M15):
- Inducement (Pancingan): Adanya aksi "sapu bersih" likuiditas kecil sebelum pergerakan besar terjadi. Contohnya, harga membentuk equal lows lalu tiba-tiba turun sedikit untuk mengambil stop loss di bawahnya sebelum akhirnya terbang naik.
- Imbalance (Ketidakseimbangan): Terlihat dari adanya candle besar yang impulsif (misalnya, candle Bullish besar) yang menciptakan celah (gap) antara wick candle sebelumnya dan sesudahnya. Ini menunjukkan pembelian/penjualan yang sangat agresif dan tidak efisien, meninggalkan "jejak" yang perlu diisi ulang nanti.
- Break of Structure (BOS): Setelah Inducement dan Imbalance, harga berhasil mematahkan struktur internal di timeframe kecil, mengonfirmasi pergeseran momentum.
Sudut pandang yang jarang dilihat: Sebuah Area of Interest tanpa ketiga elemen ini hanyalah sebuah "zona" biasa. Namun, sebuah zona yang memiliki Inducement, Imbalance, dan BOS adalah sebuah "TKP" (Tempat Kejadian Perkara) di mana institusi telah beraksi. Inilah zona dengan probabilitas tertinggi.
👉 Apa yang bisa kamu lakukan sekarang:
Kembali ke Main Push yang sudah kamu identifikasi. Di dalam rentangnya, coba temukan Extreme Zone dan Decisional Zone. Setelah itu, zoom in ke timeframe M15 atau M5. Apakah di dalam zona-zona itu kamu bisa menemukan jejak Inducement, Imbalance, dan BOS? Tandai area yang paling ideal (area candle kecil sebelum Imbalance besar terjadi).
T: Traps (Membaca Jebakan Institusional)
Ini adalah bagian favorit saya dan kunci yang membedakan strategi ini. Jika kita tahu 95% trader ritel gagal, maka logikanya adalah dengan tidak melakukan apa yang mereka lakukan. Institusi tahu persis bagaimana trader ritel berpikir dan di mana mereka menempatkan order.
Konsep Inti: Jebakan adalah Konfirmasi Terbaik
Ketika Anda melihat sebuah pola yang "terlalu sempurna" menurut buku teks (misalnya, double bottom yang sangat rapi di area support), Anda harus curiga. Ini sering kali adalah likuiditas yang sengaja "dibangun" untuk kemudian "disapu bersih".
Contoh favorit: Smart Money Trap
- Harga membentuk equal lows (support yang jelas). Trader ritel menempatkan buy limit atau menunggu breakout.
- Harga turun sedikit menembus support itu. Trader Smart Money Concepts (SMC) berpikir ini adalah "liquidity sweep" dan langsung mencari posisi BUY di order block yang terbentuk setelah sweep.
- Di sinilah jebakan sesungguhnya terjadi. Harga bereaksi sedikit naik dari zona SMC tersebut, meyakinkan para trader SMC untuk masuk. Lalu, harga tiba-tiba jatuh lebih dalam lagi, menyapu bersih stop loss para trader SMC dan menuju ke Area of Interest (misal: Extreme Zone) kita yang sesungguhnya.
- Pergerakan inilah—yang menjebak dua kelompok trader—adalah Inducement yang paling valid.
Sudut pandang yang jarang dilihat: Jangan takut pada manipulasi pasar. Sebaliknya, carilah manipulasi itu! Sebuah jebakan yang berhasil (seperti Smart Money Trap di atas) adalah sinyal terkuat bahwa institusi sedang mengakumulasi posisi dan siap untuk pergerakan besar. Kedatangan harga ke Area of Interest kita setelah adanya jebakan seperti ini jauh lebih berkualitas daripada kedatangan yang "polos".
👉 Apa yang bisa kamu lakukan sekarang:
Pelajari pola-pola umum: trendline, support/resistance, head and shoulders, dan pola SMC dasar. Alih-alih mencari cara untuk trading menggunakan pola itu, carilah skenario di chart historis di mana pola-pola tersebut gagal dan menjadi jebakan. Perhatikan apa yang terjadi setelah jebakan itu. Ke mana harga bergerak? Ini akan melatih mata Anda untuk melihat pasar dari perspektif institusional.
E: Entry (Eksekusi Presisi untuk Hasil Maksimal)
Ini adalah langkah terakhir. Kita sudah punya arah (D), sudah punya lokasi berburu (A), dan sudah melihat mangsa (trader ritel) digiring ke dalam jebakan (T). Sekarang saatnya untuk menekan pelatuk.
Konsep Inti: Trinity Checklist untuk Eksekusi
Saya tidak akan pernah masuk ke sebuah trade tanpa 3 konfirmasi ini terpenuhi secara bersamaan:
- Inducement/Trap Valid: Harga telah tiba di Area of Interest kita setelah melakukan jebakan (seperti yang dibahas di poin T).
- Lower Timeframe Confirmation: Di dalam Area of Interest kita, harga menunjukkan pergeseran karakter di timeframe kecil (M1 atau M5). Ini adalah konfirmasi final bahwa tekanan beli/jual sudah masuk.
- Time Window: Eksekusi dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu sesi perdagangan dengan volume tinggi seperti London Open atau New York Open. Manipulasi sering terjadi di sesi Frankfurt, dan pergerakan sebenarnya dimulai saat London buka.
Dua Protokol Entry Favorit Saya:
- M1 Break of Structure (BOS):
- Harga masuk ke Area of Interest kita (misal: Demand Zone di M15).
- Di M1, harga masih membuat struktur Bearish (lower low, lower high).
- Tunggu hingga harga di M1 berhasil membuat higher high, mematahkan struktur Bearish internal.
- Masuk posisi BUY pada saat harga koreksi ke area demand M1 yang menyebabkan BOS tersebut. Stop loss di bawah low terakhir.
- Two-Leg Protocol:
- Harga masuk ke Area of Interest kita dengan satu dorongan Bearish kuat.
- Kemudian, harga gagal membuat lower low baru dan malah membentuk higher high internal (Leg 1).
- Harga kemudian koreksi membentuk higher low (Leg 2).
- Entry BUY di demand zone yang membentuk Leg 2 ini, dengan stop loss di bawah low terendah.
Sudut pandang yang jarang dilihat: Entry bukan tentang menemukan pola yang sempurna. Entry adalah tentang konfirmasi momentum di lokasi dan waktu yang paling strategis. Stop loss 3-7 pips bukan sulap, melainkan hasil dari penyaringan multi-lapis (D-A-T-E) yang membuat kita bisa masuk di titik balik yang paling presisi.
👉 Apa yang bisa kamu lakukan sekarang:
Buka akun demo. Tunggu hingga semua kriteria D, A, dan T terpenuhi. Saat harga masuk ke Area of Interest Anda pada sesi London, buka chart M1. Latihlah mata Anda untuk melihat salah satu dari dua protokol entry di atas. Lakukan entry dengan lot terkecil. Fokus bukan pada profit, tapi pada proses eksekusi yang disiplin. Catat hasilnya.
Checklist & Rencana Aksi Anda Selanjutnya
Informasi tanpa implementasi tidak ada artinya. Berikut adalah langkah-langkah konkret yang harus Anda lakukan untuk menguasai strategi ini:
- [ ] Pilih Satu Pasangan Mata Uang: Fokus pada satu pair mayor saja (misal: EUR/USD) untuk memulai. Kuasai karakternya.
- [ ] Lakukan Backtesting Manual (1 Jam Sehari):
- Mundur ke data historis.
- Identifikasi Main Push di H1.
- Tandai Area of Interest (Extreme & Decisional) di dalam rentang Main Push tersebut.
- Perhatikan bagaimana harga berekasi sebelum masuk ke area Anda. Apakah ada Jebakan/Trap yang terbentuk?
- Jika semua terpenuhi, turun ke M1 dan lihat apakah ada Protokol Entry yang valid.
- Catat temuan Anda di jurnal trading.
- [ ] Lakukan Forward Testing (Akun Demo):
- Terapkan langkah-langkah di atas pada pasar live.
- Tunggu dengan sabar hingga setup A+ (semua kriteria D-A-T-E terpenuhi) muncul. Mungkin hanya 2-3 kali seminggu.
- Fokus pada eksekusi yang sempurna, bukan hasil P/L.
- [ ] Ulangi, Ulangi, Ulangi: Trading adalah permainan pengenalan pola dan disiplin. Semakin sering Anda melakukan ini, semakin mata Anda terlatih dan eksekusi Anda menjadi seperti refleks.
Ingatlah selalu, seorang trader yang dibatasi adalah seorang trader yang profitabel. Berhentilah mencari trade di mana-mana, dan mulailah menunggu dengan sabar di zona perburuan Anda. Selamat berlatih.
Bagian 1: Glosarium Strategi "DATE" - Dari Awam Menjadi Ahli
Berikut adalah istilah-istilah kunci yang akan mengubah cara Anda melihat chart.
1. Liquidity (Likuiditas)
- Definisi Sederhana: "Bahan bakar" pasar. Ini adalah area di mana banyak sekali order beli atau jual berkumpul, terutama dalam bentuk Stop Loss.
- Analogi: Bayangkan sebuah pohon mangga yang penuh dengan buah matang (Likuiditas). Anak-anak (Institusi/Big Player) tahu persis di mana buah itu berada dan akan mengguncang pohonnya (menggerakkan harga) untuk membuat buah-buah itu jatuh (mengambil Stop Loss).
- Contoh Studi Kasus: Harga membentuk puncak yang sama dua kali (Double Top) di level $1.2000. Banyak trader ritel akan membuka posisi SELL dan menaruh Stop Loss mereka persis di atas $1.2000. Area di atas $1.2000 itu kini menjadi kolam likuiditas yang sangat menarik bagi institusi untuk "dijemput" sebelum harga benar-benar turun.
2. Inducement (Pancingan)
- Definisi Sederhana: Sebuah pergerakan harga kecil yang dirancang untuk memancing trader masuk ke pasar terlalu dini, sehingga Stop Loss mereka bisa diambil.
- Analogi: Seorang nelayan melempar umpan kecil (Inducement) ke dekat permukaan air. Ikan-ikan kecil (trader ritel) akan bergerombol memakan umpan itu. Tepat saat itulah nelayan melempar jala besarnya (pergerakan harga sebenarnya) untuk menangkap semua ikan tersebut.
- Contoh Studi Kasus: Dalam tren naik, harga melakukan koreksi turun dan membentuk area support yang terlihat jelas. Banyak trader akan langsung BUY di support itu. Harga kemudian turun sedikit lagi, menembus support itu, mengambil Stop Loss mereka, baru kemudian terbang melanjutkan tren naiknya. Penurunan kecil yang menembus support itulah Inducement.
3. Imbalance / Fair Value Gap (FVG)
- Definisi Sederhana: "Jejak" yang ditinggalkan oleh pergerakan harga yang sangat cepat dan kuat, menciptakan celah atau ketidakseimbangan antara pembeli dan penjual.
- Analogi: Bayangkan sebuah mobil balap melesat begitu cepat sehingga meninggalkan jejak asap tebal di lintasan. Jejak asap itu adalah Imbalance. Cepat atau lambat, mobil lain (harga) harus melewati area berasap itu lagi untuk "menyeimbangkan" kondisi lintasan. Harga cenderung kembali untuk mengisi celah ini.
- Contoh Studi Kasus: Anda melihat tiga candle berurutan. Candle pertama (misalnya bearish), lalu candle kedua adalah candle bullish yang sangat besar dan panjang, dan candle ketiga juga bullish. Jika ada celah (gap) antara ujung atas (wick) candle pertama dan ujung bawah (wick) candle ketiga, celah di tengah itulah Imbalance. Area ini menjadi magnet bagi harga untuk kembali di masa depan.
4. Break of Structure (BOS)
- Definisi Sederhana: Momen ketika harga dengan jelas berhasil menembus level tertinggi (untuk tren naik) atau terendah (untuk tren turun) sebelumnya, mengonfirmasi bahwa kekuatan tren masih berlanjut.
- Analogi: Bayangkan seorang pelari marathon yang terus memecahkan rekor waktu di setiap pos pemeriksaan (checkpoint). Setiap kali dia melewati checkpoint dengan waktu lebih cepat dari sebelumnya, itu adalah Break of Structure. Ini konfirmasi bahwa dia masih sangat kuat dan kemungkinan besar akan terus berlari kencang.
- Contoh Studi Kasus: Harga sedang dalam tren naik, membuat level High di $50, lalu koreksi ke $48, kemudian naik lagi dan berhasil menembus $50 hingga ke $52. Momen ketika harga melewati $50 itu adalah BOS.
5. Main Push (Dorongan Utama)
- Definisi Sederhana: Gerakan harga terbaru yang paling signifikan dan relevan, yang berhasil menciptakan New Territory (wilayah baru).
- Analogi: Dalam sebuah pertandingan tarik tambang, kedua tim tarik-menarik tanpa kemajuan berarti (konsolidasi). Tiba-tiba, satu tim mengerahkan seluruh kekuatannya dan berhasil menarik tim lawan melewati garis tengah. Tarikan kuat terakhir itulah Main Push. Fokus kita sekarang ada pada tim pemenang itu.
- Contoh Studi Kasus: Harga EUR/USD bergerak sideways antara 1.0700 dan 1.0750 selama berjam-jam. Tiba-tiba, harga anjlok dan menembus 1.0700 hingga ke 1.0650. Pergerakan dari 1.0750 ke 1.0650 itu adalah Bearish Main Push.
6. Area of Interest (PoI - Point of Interest)
- Definisi Sederhana: Zona harga spesifik di dalam Main Push di mana kita mengantisipasi harga akan kembali sebelum melanjutkan pergerakannya. Di sinilah kita "berburu".
- Analogi: Seekor singa (trader) sedang mengamati kawanan rusa (pasar). Dia tidak akan langsung mengejar dari kejauhan. Dia akan menunggu dengan sabar di dekat sumber air atau semak-semak tertentu (Area of Interest) di mana dia tahu rusa pasti akan lewat.
- Contoh Studi Kasus: Setelah Bearish Main Push terjadi, kita mengidentifikasi dua area: Extreme Zone (area paling atas sebelum penurunan dimulai) dan Decisional Zone (area koreksi terakhir sebelum harga menembus support). Kedua zona inilah Area of Interest kita untuk mencari peluang SELL.
7. Smart Money Trap (Jebakan Smart Money)
- Definisi Sederhana: Sebuah skenario di mana trader yang menggunakan konsep Smart Money Concepts (SMC) dasar juga ikut terjebak.
- Analogi: Ini adalah jebakan di dalam jebakan. Bayangkan ada jebakan tikus standar (untuk trader ritel biasa). Di sebelahnya, ada sepotong keju yang terlihat "aman" (untuk trader SMC yang merasa lebih pintar). Namun, keju itu sebenarnya diletakkan di atas lantai palsu yang akan runtuh. Institusi tidak hanya menjebak yang awam, tapi juga yang "setengah ahli".
- Contoh Studi Kasus: Harga melakukan liquidity sweep di bawah support. Trader SMC akan menandai order block yang terbentuk setelah sweep itu sebagai area BUY. Harga kemudian benar-benar naik sedikit dari order block itu untuk memancing mereka masuk, lalu terjun lebih dalam lagi untuk mengambil Stop Loss mereka, sebelum akhirnya benar-benar naik dari Extreme Zone yang lebih valid.
Bagian 2: "Ajarkan Untuk Belajar" - Teks Panduan Mengajar Strategi DATE
Gunakan teks ini sebagai panduan untuk menjelaskan kepada orang lain. Bicaralah dengan gaya Anda sendiri, tetapi intinya ada di sini.
(Mulai di sini)
"Halo teman-teman, hari ini kita akan belajar sebuah framework trading yang akan mengubah cara kita melihat pasar. Lupakan sejenak semua indikator yang memenuhi chart. Kita akan belajar membaca 'cerita' di balik pergerakan harga dengan sebuah metode bernama DATE."
"DATE ini singkatan dari Direction, Area, Traps, dan Entry. Anggap saja kita ini seorang detektif yang sedang melacak jejak 'Raksasa' di pasar. Raksasa ini adalah para institusi atau big player."
Langkah 1: D - Direction (Arah Jejak si Raksasa)
"Pertama, kita harus tahu ke mana si Raksasa ini baru saja melangkah. Kita tidak peduli jejaknya seminggu lalu, kita peduli jejaknya yang paling baru dan paling besar. Ini kita sebut Main Push."
"Caranya? Lihat chart, cari pergerakan harga yang berhasil menembus puncak tertinggi atau lembah terendah sebelumnya. Itulah jejak barunya. Kalau dia menembus puncak, berarti arah kita NAIK (Bullish). Kalau menembus lembah, arah kita TURUN (Bearish). Simpel."
(Ajak audiens Anda membuka chart dan mencari contoh Main Push bersama)
Langkah 2: A - Area (Di Mana Raksasa Akan Berpijak Lagi?)
"Setelah kita tahu arahnya, kita tidak bisa asal ikut. Kita harus cerdas. Kita perlu memprediksi di mana si Raksasa akan meletakkan kakinya lagi untuk mengambil ancang-ancang lompatan berikutnya. Ini kita sebut Area of Interest."
"Ada dua tempat favorit si Raksasa berpijak:"
- Extreme Zone: Tempat paling ujung dari jejak awalnya. Ini benteng pertahanannya.
- Decisional Zone: Titik 'pijakan antara' terakhir sebelum dia membuat lompatan besar yang mematahkan struktur."
"Di kedua area inilah kita akan memasang 'pos pengamatan' dan menunggu."
(Tunjukkan di chart cara mengidentifikasi Extreme dan Decisional Zone dari Main Push yang tadi ditemukan)
Langkah 3: T - Traps (Raksasa Suka Menjahili yang Kecil)
"Ini bagian paling penting. Sebelum si Raksasa benar-benar melompat, dia seringkali 'menghentakkan kakinya' dulu. Tujuannya? Untuk menakut-nakuti dan menjebak para trader kecil (ritel) agar mereka panik dan membuat kesalahan."
"Hentakan ini bisa berupa Inducement atau jebakan support/resistance. Dia sengaja membuat pola yang terlihat 'cantik' menurut buku teks, lalu menghancurkannya. Bagi kita, hentakan atau jebakan ini adalah sinyal terbaik! Ini artinya si Raksasa sedang bersiap-siap. Kedatangan harga ke Area kita setelah ada jebakan seperti ini, kualitasnya 100x lebih baik."
(Tunjukkan contoh liquidity sweep atau Smart Money Trap di chart sebagai 'hentakan' si Raksasa)
Langkah 4: E - Entry (Saatnya Melompat ke Punggung Raksasa)
"Kita sudah tahu arahnya, sudah menunggu di pos pengamatan, dan sudah melihat si Raksasa selesai menjahili yang kecil. Sekarang saatnya kita masuk."
"Tapi kita tidak masuk membabi buta. Kita tunggu 'debu' dari hentakan tadi mereda. Kita lihat di timeframe kecil (seperti 1 Menit), apakah ada konfirmasi kecil bahwa harga sudah mulai berbalik arah. Ini bisa berupa Break of Structure kecil di M1. Begitu kita lihat konfirmasi ini, saat itulah kita 'melompat ke punggung Raksasa', menaruh Stop Loss pendek, dan ikut dalam pergerakan besarnya."
Penutup & Latihan Praktis:
"Jadi, ingat ceritanya:
- Cari jejak terbaru si Raksasa (Direction).
- Tandai di mana dia kemungkinan akan berpijak lagi (Area).
- Tunggu dia selesai menjahili trader kecil (Traps).
- Lihat konfirmasi kecil, lalu ikut melompat (Entry).
"Sekarang, mari kita buka chart sama-sama. Kita akan coba identifikasi satu setup DATE dari awal sampai akhir. Siapa yang bisa menemukan Main Push terbaru?"
(Akhiri sesi dengan latihan interaktif)